Tuesday, 31 December 2013

Potret Pergantian Tahun Masehi di Banda Aceh

Muda-mudi memadati Simpang Lima
Jauh-jauh hari Pemkot Kota Banda Aceh dan Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) telah melarang perayaan Tahun Baru di Kota Syariat Islam ini.

Selasa malam (31/12/13), saya mendapat kabar dari seorang kawan, Adi Doles, bahwa di Simpang Lima ada puluhan personel Satpol PP/WH bersama Polisi, TNI, dan PM sedang melakukan penjagaan untuk mencegah perayaan pergantian Tahun Baru Masehi. Ia sedang meliput berita untuk sebuah media lokal.

Penasaran, lalu saya mengajak Fakhrul Razi. Tepat jam 23 Wib, menggunakan Jupiter MX kami berdua menuju ke Simpang Lima. Tidak lupa saya membawa kamera Cannon EOS 600D milik saya. 

Dari Ulee kareng kami menerobos jalan T. Iskandar yang baru saja reda diguyur hujan lebat. Meski gerimis, tampak di sepanjang perjalanan muda-mudi berpasang-pasangan di atas sepeda motor.


Sampai di kawasan Simpang Lima, terlihat personel Satpol PP/WH, Polisi, TNI, dan PM berjejeran di sepanjang jalan dari jembatan Pantee Pirak hingga Bundaran Simpang lima. Kami memarkir sepeda motor di tepi jalan, depan Kodam. Lalu berjalan kaki menuju ke jembatan untuk berjumpa Adi Khairi yang menunggu di sana.

Wah, ternyata di sana ada Ibu Illiza, wakil walikota
Banda Aceh yang ikut turun mengawasi perayaan Tahun Baru ini. Beliau terlihat berdiri di trotoar jembatan dalam gerimis tanpa dipayungi. Ia terlihat ramah. Kami melihat wakil wali kota ini sedang berbincang-bincang dengan warwatan. Ia tak sungkan menjawab sapaan warga yang menyapanya ditambah senyuman manis. Saya langsung mengeluarkan kamera, dan jepreeet..!!!


kira-kira sekitar jam 00.00 kawasan Simpang lima terlihat semakin ramai dan jalan menjadi macet. tiba-tiba terjadi letusan suara petasan di kawasan KFC Simpang Lima dan disambut teriakan muda-mudi, "Horeee..!!" Ibu Illiza tiba-tiba mengeluarkan HP dan menelepon seseorang, lalu masuk ke dalam mobil menuju lokasi kejadian. Para wartawan yg semula berdiri di trotoar di jembatan tiba-tiba berlarian menuju TKP. Kami juga bersama pemburu berita itu.

Tak butuh waktu lama, salah seorang pembakar petasan berhasil ditangkap. Beberapa personil Satpol PP/WH memboyong pelaku ke dalam mobil untuk diamankan. saya berusaha menjepret pelaku, namun sayang, tidak berhasil, karena dikerumuni banyak orang dan diboyong dengan cepat untuk menghindari kekerasan. Terdengar teriakan, "Hajar...hajar... hajar !!!"

Sekitar Jam 01.00 Wib. Personel Satpol PP/WH, Polisi, TNI, dan PM mulai meninggalkan kawasan Simpang Lima. dan warga juga mulai pulang. Namun masih ada beberapa pemuda belum meninggalkan lokasi. Setelah beberapa saat petugas meninggalkan lokasi, terjadi ledakan petasan di sekitar jembatan.

Kami bergabung dengan beberapa wartawan yang masih ada di lokasi dan berbincang-bincang. Salah seorang wartawan meminta untuk saya perlihatkan hasil jepretan saya. Lalu meminta salah satu foto untuk dimuat di salah satu media online lokal sekaligus saya menuliskan beritanya. saya mengiyakan.

Jam 01.30 kami sepakat bubar dari lokasi. Suasana masih gerimis. Sesekali masih terdengar suara letusan.
















8 comments:

  1. hadehhh ....
    nyangkeuh meno nah di aneuk miet...
    tapi alhamdulillah. merconnya berkurang dari tahun kemarin ...
    via twitter saya semalam juga menginformasikan tentang #TahunBaru di seputaran banda aceh .

    salam dari http://musikanegri.blogspot.com

    ReplyDelete
    Replies
    1. terima kasih telah berkunjung dan berkomentar ... :)

      Delete
  2. kalo di jantho aman tentram sentosa :)

    salam
    www.liza-fathia.com

    ReplyDelete
  3. Baru tau kalau ada Simpang Lima juga di Aceh, bukan cuman di Semarang :D

    ReplyDelete
  4. Gawat that, , budaya gob lagee dikalen buelukat kuneng, blog yang bagus

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih, Bang telah mampir di rumah saya..
      salam Blogger

      Delete

Jatuh Cinta Pada Lagu "Keumang" Joel Pasee

Itu lah lirik lagu "Keumang" yang didendangkan oleh Joel Pasee, seorang penyanyi kondang Aceh juga mantan vokalis grup musik Et...